Melihat dari perjalanan sejarah dari pendidikan jasmani di
tanah air, dimulai ejak dari zaman penjajahan sampai dengan zaman kemerdekaan
telah banyak terjadi pasang dan surut seperti air laut, namun lebih banyak
mengalami masa surut. Pada masa penjajahan peran dan fungsi dari pendidikan
jasmani sangat tergantung pada kepentingan pihak penguasa saat itu. Namun
pada masa penjajahan Jepang peran dari pendidikan jasmani mendapatkan peluang
cukup besar pada waktu itu tentunya tidak bisa lepas untuk kepentingan
perjuangan dalam memenangkan peperangan. Namun justru kondisi ini ssebalikya
angat menguntukan bagi bangsa Indonesia
.Dengan kondisi badan yang senantiasa sehat maka kitapun tentunya terus dapat
berjuang sampai akhirnya kemerdekaan dapat terwujud di bumi nusantara.
Geliat perkembangan pendidikan jasmani dari dulu sampai sekarang terus tetap ada, namun mungkin saat ini perkembangannya telah sampai pada titik nadir. Bagaimana tidak yang namanya pendidikan jasmani tidak peranah akan bisa dilepaskan dari olahraga, dan perilaku manusia. Jika kita bicara olahraga maka akan bicara masalah prestasi, dan bila bicara tentang prilaku maka akan berkaitan dengan karakter manusia.. Dari sisi prestasi coba kita lihat sekarang yang namanya prestasi olahraga Indoensia mana bisa kita bisa bicara banyak dalam kancah internasional (mendunia), dan dari sisi prilaku kita bisa melihat bagaimana prilaku suportter olahraga khususnya dalam sepak bola yang banyak melaklukan anarkis di lapangan hijau dan di jalan raya. Namun ada hal positif juga melalui olahraga ini dan yang terbukti kalau melalui olahraga akan mampu membangkitkan rasa nasionalisme itu memang benar,.... coba lihat lagi bagaimana antusias para pendukung Timnas sepakbola Indonesia pada Piala Suzuki yang baru lewat. Seluruh rakyat indonesia dapat dipastikan 99% menyaksikan melalui tayangan televisi bahkan dari luar jakarta sampai rela untuk dapat menonton langsung di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Perkembangan penjas memang tidak bisa lepas dari peran pemerintah khususnya dalam menentukan kebijakan. Kebijakan pemerintah khususnya dalam menentukan kurikulum sangat dirasakan memberikan warna tersendiri terhadap pelaksanaan dari pendidikan jasmani. Apakah kurikulum pendidikan jasmani saat ini telah mampu mengakomodir terhadap tuntutan zaman? Selayaknya kurikulum ini merupakan cerminan dari jawaban terahadap kebutuhan dan kepentingan kondisi saat sedang berlangsung serta diharapkan juga mampu menjawab terhadap prediksi kebutuhan pada masa yang akan datang. Sehingga pertanyaanya apakah kurikulum penjas sekarang sudah sesuai dan cocok? atau pelaksanaanya yang sangat sulit untuk dilakukan sehingga banyak yang memelesetkan" Kurikulum tambah semakin pusing" (KTSP).
Kurikulum yang ada saat ini telah di standarkan terhadap isinya dan kelulusanya (SI dan SKL) hal ini merupakan satu langkah kemajuan dan satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu, hanya saja pertanyaan yang menjadi persoalan adalah perubahan kurikulum ini didasari oleh apa? apakah didasari oleh telah tercapainya tujuan dan sasaran pada sebuah rencana atau di karenakan oleh perubahan kondisi yang sudah tidak lagi relevan? memang agak sulit, namun kita sudah bisa menebak oleh karena dasar apa,....
Geliat perkembangan pendidikan jasmani dari dulu sampai sekarang terus tetap ada, namun mungkin saat ini perkembangannya telah sampai pada titik nadir. Bagaimana tidak yang namanya pendidikan jasmani tidak peranah akan bisa dilepaskan dari olahraga, dan perilaku manusia. Jika kita bicara olahraga maka akan bicara masalah prestasi, dan bila bicara tentang prilaku maka akan berkaitan dengan karakter manusia.. Dari sisi prestasi coba kita lihat sekarang yang namanya prestasi olahraga Indoensia mana bisa kita bisa bicara banyak dalam kancah internasional (mendunia), dan dari sisi prilaku kita bisa melihat bagaimana prilaku suportter olahraga khususnya dalam sepak bola yang banyak melaklukan anarkis di lapangan hijau dan di jalan raya. Namun ada hal positif juga melalui olahraga ini dan yang terbukti kalau melalui olahraga akan mampu membangkitkan rasa nasionalisme itu memang benar,.... coba lihat lagi bagaimana antusias para pendukung Timnas sepakbola Indonesia pada Piala Suzuki yang baru lewat. Seluruh rakyat indonesia dapat dipastikan 99% menyaksikan melalui tayangan televisi bahkan dari luar jakarta sampai rela untuk dapat menonton langsung di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Perkembangan penjas memang tidak bisa lepas dari peran pemerintah khususnya dalam menentukan kebijakan. Kebijakan pemerintah khususnya dalam menentukan kurikulum sangat dirasakan memberikan warna tersendiri terhadap pelaksanaan dari pendidikan jasmani. Apakah kurikulum pendidikan jasmani saat ini telah mampu mengakomodir terhadap tuntutan zaman? Selayaknya kurikulum ini merupakan cerminan dari jawaban terahadap kebutuhan dan kepentingan kondisi saat sedang berlangsung serta diharapkan juga mampu menjawab terhadap prediksi kebutuhan pada masa yang akan datang. Sehingga pertanyaanya apakah kurikulum penjas sekarang sudah sesuai dan cocok? atau pelaksanaanya yang sangat sulit untuk dilakukan sehingga banyak yang memelesetkan" Kurikulum tambah semakin pusing" (KTSP).
Kurikulum yang ada saat ini telah di standarkan terhadap isinya dan kelulusanya (SI dan SKL) hal ini merupakan satu langkah kemajuan dan satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu, hanya saja pertanyaan yang menjadi persoalan adalah perubahan kurikulum ini didasari oleh apa? apakah didasari oleh telah tercapainya tujuan dan sasaran pada sebuah rencana atau di karenakan oleh perubahan kondisi yang sudah tidak lagi relevan? memang agak sulit, namun kita sudah bisa menebak oleh karena dasar apa,....